Wednesday, October 19, 2011

Menunda Makna

titik orgasme itu hampir saja membuncah
Derrida* menyela; "tunda" !!!
permainkan ia sebatas tanda
jgn biarkan makna merusak tariannya
itulah hakikat menjadi yg sementara, yg fana
dlm realita dunia kata2

tdk ada yg benar2 sempurna
sejatinya itu hanya warna dan rasa
yg selalu menyelipkan tanda tanya
pada dirinya.

Izinkan hasrat kembali saling menikmati,
dlm gairah asap yg berbaur dengan udara
seperti semula,
menjadi kosong, menjadi tiada,
dlm diri Sang Ada,
yg kembali berkarya
mencipta,
tanpa memaksa yg lain mengikutinya
itu lah sejatinya manusia,
yg punya daya tapi tidak baka


*Jean Jacques Derrida: pencetus "teori" Dekonstuksi yg jika disederhanakan, secara umum, mengandaikan teks sebagai suatu yang "otonom" dari "maknal". pembacaan dekonstruktif berarti sebuah pembacaan atas teks "yg tidak biasa" yg tdk mengikat teks pada harus adanya makna yg hanya berujung pada hasrat mencari makna sebenarnya dari teks, atau bahkan kadang berupaya menemukan makna yg lbh benar, semantara teks itu sendri barangkali tdk pernah memuatnya. Lbh khusus, upaya "menunda" teks berarti meletakkan teks sebagai "tanda" utk trus menerus dilakukan tafsir atasnya tanpa upaya "menutupnya" dgn makna, karna itu sama saja "membunuh" teks pada satu "makna tunggal". karna pada dasarnya, "kegagalan" seringkali muncul ketika penulis/penafsir mencoba menutup teks itu. padahal penafsiran teks, sejatinya, adalah penulisan teks yg tidak berhenti, trus bergerak, yang selalu menunda makna.


Kelana, Lombok, 18 Oktober 2011. 13.05 WITA

No comments:

Post a Comment